Beban listrik pada suatu sistem tenaga
listrik dibedakan menjadi dua jenis beban yaitu beban linier dan beban
nonlinier. Beban linier merupakan
beban listrik yang komponen arusnya proporsional terhadap
tegangannya dan memberikan bentuk gelombang keluaran yang linier artinya arus
yang mengalir sebanding dengan impedansi dan perubahan tegangan, apabila tegangan sumber bentuk gelombangnya sinusoidal maka arus
yang melewati beban juga harus sinusoidal. Beban nonlinier adalah beban
listrik yang komponen arusnya tidak proporsional terhadap komponen tegangannya,
sehingga bentuk gelombang arusnya tidak sama dengan bentuk gelombang
tegangannya atau mengalami distorsi. Beban nonlinier akan menyerap arus
nonsinusoidal dan arus harmonik, walaupun disuplai oleh tegangan sinusoidal,
apabila tegangan sumber bentuk gelombangnya sinusoidal maka arus lewat beban
tidak sinusoidal lagi.
Sumber harmonik terdiri dari dua macam yaitu peralatan elektronika daya dan peralatan yang mempunyai kondisi saturasi. Peralatan elektronika daya biasanya menggunakan bahan semi konduktor seperti silicon controlled rectifier (SCR), dioda, transistor, dan peralatan semi konduktor lainnya. Peralatan yang mempunyai kondisi saturasi biasanya mempunyai komponen bersifat magnetik seperti transformator, magnetic ballast, dan motor induksi.
Sumber harmonik terdiri dari dua macam yaitu peralatan elektronika daya dan peralatan yang mempunyai kondisi saturasi. Peralatan elektronika daya biasanya menggunakan bahan semi konduktor seperti silicon controlled rectifier (SCR), dioda, transistor, dan peralatan semi konduktor lainnya. Peralatan yang mempunyai kondisi saturasi biasanya mempunyai komponen bersifat magnetik seperti transformator, magnetic ballast, dan motor induksi.