Baterai bisa dibilang jadi salah
satu komponen penting
penunjang ponsel ataupun
laptop kita. Berapa lama kita
bisa menikmati kegunaan
perangkat kita bergantung
pada kemampuan hidup si
baterai. Pemakaian yang
serampangan malah bisa
memperpendek masa hidup si
baterai.
Baterai yang populer dipakai
untuk smartphone ataupun
laptop saat ini adalah baterai
lithium. Di masa lalu, baterai
Nikel juga jadi andalan untuk
menghidupkan bermacam
perangkat. Tapi, yang perlu
dicatat adalah beda perlakuan
yang mesti diterapkan untuk
kedua jenis baterai ini.
Perilaku penggunaan baterai
yang umum terpatri di benak
kita saat ini, rata-rata masih
terpatri pada perlakuan
baterai Nikel. Pada baterai
jenis ini, tips seperti; jangan
mengecas baterai sebelum
baterainya habis; cas baterai
sampai penuh untuk menjaga
daya tahan baterai memang
cara perawatan yang pas.
Namun, perlakuan untuk
baterai Nikel yang makin
nggak umum itu ternyata ngga
bisa diberlakukan utnuk
baterai Lithium lho. Untuk
baterai lithium ion dan
lithium polymer, yang
sekarang banyak beredar
dipasar, tak masalah kalau
kamu tidak mengecasnya
hingga penuh. Baterai ini
malah bermasalah kalau kamu
sering memakainya hingga
baterai habis. perlakuan ini
bisa bikin kapasitas baterai
kamu lebih cepat berkurang
dari kapasitas normalnya.
Misal, baterai kamu punya life
cycle 1000 kali pengecasan.
Setelah lifecycle tergenapi,
baru kapasitasnya menurun
jadi hanya 80%nya saja.
perawatan yang buruk,
mempercepat terjadinya
pengurangan kapasitas ini.
Hal ini diungkap oleh situs
khusus soal baterai, Battery
University. Situs ini
menyarankan agar kamu
mengecas baterai Lithium
sesering mungkin sebelum
baterai benar-benar habis.
Saat mengisi pun sebagiknya
tidak dicas hingga penuh.
Dengan melakukan ini, baterai
lithium kamu punya masa
pakai lebih lama. Kok gitu ya?
Cara kerja baterai ini sama
dengan perangkat mekanis
lain, dimana masa pakainya
semakin pendek cepat aus jika
sering dalam penggunaan
berat. Makin besar gap antara
baterai terisi dan baterai
kosong, malah makin
memperpendek masa hidup si
lithium. Maka, hindari
menggunakan baterai lithium
hingga habis. Jika, penggunaan
hingga habis ini tidak bisa
dielakkan, coba menggunakan
baterai dengan kapasitas yang
lebih besar.
Jalan terbaik adalah
sempatkan selalu mengecas
baterai kamu selama dipakai.
Pengisian parsial atau
sebagian pada baterai jenis ini
tidak masalah. Sebab, baterai
ini tidak mengenal efek
memori seperti pada baterai
nikel. Efek memori ini bisa
menyebabkan daya tahan
baterai untuk menghidupi
perangkat berkurang. Lithium
juga tak perlu melakukan
pengosongan baterai secara
periodik yang dilakukan pada
baterai nikel untuk
menghindari efek memori
tersebut.
Perlu diperhatikan bagi
pengguna baterai Lithium
adalah : jangan membiarkan
baerai lithium kamu dicas
lebih dari 100%. Tetap
mencolokkan kabel cas ke
baterai yang sudah dicas
penuh malah mengurangi
masa hidup baterai lebih
cepat. Hindari juga dari suhu
panas yang akan menguras
waktu hidupnya. Jadi jangan
tinggalkan smartphone kamu
di mobil yang panas ataupun
membiarkannya menjalankan
aplikasi penguras baterai
dalam waktu lama.
Menjalankan aplikasi yang
menggunakan GPRS terus
menerus adalah salah satu
contohnya.
0 komentar:
Posting Komentar